DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
·
Latar
belakang............................................................................. 2
·
Rumusan
masalah........................................................................ 2
·
Tujuan
penulisan.......................................................................... 2
BAB
II
PEMBAHASAN
·
Penyebaran Islam Di
Mekah....................................................... 3
·
Strategi Dakwah
Rasulullah........................................................ 5
·
Reaksi Kaum Quraisy
Terhadap Dakwah Rasulullah Di Mekah 7
·
Substansi dan
strategi dakwah Rasulullah Periode mekah......... 8
·
Hikmah Sejarah
Dakwah Periode Mekah................................... 8
·
Penerapan Sikap Dan
Perilaku.................................................... 9
BAB
III
PENUTUP
·
Kesimpulan.................................................................................. 10
·
Saran............................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kehidupan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau dimuliakan oleh Allah dengan
nubuwwah dan risalah terbagi menjadi dua periode yang masing-masing memiliki
keistimewaan tersendiri.
Periode
Mekkah berlangsung selama
lebih kurang 13 tahun Dan periode ini mengalami beberapa
tahapan sedangkan masing-masing tahapan memiliki karakteristik tersendiri yang
menonjolkannya dari yang lainnya. Hal itu akan tampak jelas setelah kita melakukan
penelitian secara seksama dan detail terhadap kondisi yang dilalui oleh dakwah
dalam kedua periode tersebut.
2.
Rumusan Masalah
Mengacu kepada latar
belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah dari makalah ni sebagai
berikut :
1.
Sistem
dan kaidah dakwah Rasul priode Mekkah.
3.
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini dalah untuk menjelaskan lebih mendalam terhadap
rumusan masalah di atas, antara lain :
1.
Menjelaskan Sistem dan kaidah dakwah
Rasul priode Mekkah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebaran Islam Di Mekah
Muhammad SAW menjadi Nabi
dan Rasul Ketika menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6
Agustus 610 M, di waktu Muhammad Saw. sedang berdiam diri di Gua Hira, Malaikat
Jibril datang membawa wahyu dan menyuruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu
surat Al’Alaq ayat 1-5.
Inilah wahyu pertama yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang juga penobatan Beliau
sebagai nabi dan rosul bagi seluruh umat manuusia dan tugasnya untuk
berdakkwah. Kejadian ini
diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu juga Khadijah mengimaninya.
Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad SAW
menjadi Rosul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang bernama Waraqah bin Naufal.
Dua setengah tahun kemudian, Rosulullah SAW mwnerima wahyu yang kedua, yaitu
surat Al- Muddassir ayat 1-7.
Dengan turunnya wahyu
tersebut, maka jelaslah misi dakwah yang harus Rosulullah SAW lakukan dalam
menyampaikan risalahnya. Misi tersebut antara lain mengajak manusia menyembah
Allah Yang Maha Esa, yang tidak beranak dan tidak pula di peranakkan serta
tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal inilah permulaan perintah menyiarkan agama Allah
kepada Seluruh Umat Manusia.
Dakwah Rosulullah
memiliki dua karakter yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terdapat
di lingkungan masyarakat Mekah. Syiar yang dilakukan beliau antara lain adalah
secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan.
a.
Dakwah Sembunyi-Sembunyi
Sesudah menerima wahyu
kedua yang menjelaskan tugas atas dirinya, mulailah beliau berdakwah secara
sembunyi-sembunyi dan menyeru keluarganya yang terdekat. Mereka ada yang
tinggal satu rumah dan sahabat-sahabat terdekat. Seorang demi seorang di
berikan pemahaman agar mereka meninggalkan agama berhala dan hanya menyembah
Allah yang Maha Esa. Berikut nama-nama yang mula-mula beriman kepada Rosulullah
SAW:
1) Siti Khadijah (Isteri
Rosulullah SAW)
2) Ali bin Abi Thalib
(masih sangat muda) putra paman Rosulullah SAW, Abu Thalib
3) Zaid bin Harisah (budak Rosulullah SAW
yang kemudian menjadi anak angkat)
4) Abu Bakar Siddik
(sahabat Rosulullah SAW)
Melalui Abu Bakar,
banyak orang-orang yang memeluk Islam, antara lain Usman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, dan
lain-lain. Mereka di beri gelar As Sabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang
terdahulu atau pertama-tama masuk islam. Mereka mendapatkan pelajaran tentang
islam dari Rosulullah SAW secara langsung ditempat yang tersembunyi dirumah
Arqam bin Abil Arqam di kota Mekah.
b.
Dakwah secara Terang-Terangan
Nabi Muhammad SAW melakukan da’watul afrad , yaitu ajakan
memeluk islam secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah
lain selama tiga tahun. Kemudian turunlah surat Al Hijr ayat 94 yang
memerintahkan Rosulullah agar menyerukan atau menyiarkan agama Islam secara
terang-terangan atau tidak lagi dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Sejak
saat itulah, Muhammad SAW menyeru kaumnya secara umum ditempat-tempat terbuka agar
manusia menyembah hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
menyekutukan-Nya. Seruan yang bersifat umum ini awalnya di tunjukan kepada:
1) Kerabat-kerabatnya
2) Penduduk Mekah
diberbagai lapisan masyarakat, baik bangsawan, hartawan, maupun hamba sahaya,
tidak terkecuali dai kalangan bangsa quraisy
3) Kabilah-kabilah Arab
dari berbagai daerah yang datang ke Mekah untuk mengerjakan haji.
Pada mulanya mereka menganggap dakwah nabi Muhammad SAW sebagai:
1) Gerakan yang tidak
mempunyai dasar dan tujuan
2) Gerakan yang tidak
akan bertahan lama
3) Gerakan yang tidak
perlu diacuhkan
4) Gerakan yang di pimpin
oleh Muhammad SAW dan Beliau di anggap sudah tidak waras lagi (sakit jiwa).
Akan tetapi, dengan keyakinan dan bimbingan serta petunjuk Allah
SWT, gerakan dakwah Nabi Muhammad SAW semakin tersebar luas dan pengikutnya
semakin bertambah banyak. seruan Nabi Muhammad SAW juga semakin tegas, lantang,
dan berani, bahkan memperjelas bahwa sesembahan (berhala) mereka adalah suatu
kekeliruan dan sangat menyesatkan.
B.
Strategi Dakwah
Rasulullah
Rasulullah Saw adalah
contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah. Keberhasilannya dalam
mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler. Bagaimana tidak,
hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh bangsa Arab dalam
pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi Islam
telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang
mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun
tersebut.
Bahasan di seputar
keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada
warisan sunnah yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad
Saw. Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar basyiroh, aku dan orang-orang
yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku tiada termasuk orang-orang musyrik “ (
Yusuf ;108 )”
Beberapa mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Pada tulisan ini, akan
disajikan secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam meletakkan strategi
dakwah, hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman. Fase Dakwah
Rasulullah. Dalam catatan para sejarawan, disepakati fase dakwah rasulullah
secara global ada dua tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah
sirriyah dijalaninya selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian,
sementara dakwah jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau dengan
turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan dakwah rasulullah yang paling menonjol pada masa
dakwah sirriyah, dapat diringkas ada 3 strategi penting dan sangat mendasar ,
antara lain ;
a.
Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ )
Dari sekian banyak masyarakat quraisy, yang dibidik
pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan wanita istrinya
sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib, dan dari kalangan
pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh ini ,
memang menjdi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah rasulullah
berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah beliau dengan
pertaruhan total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar yang mampu melebarkan
dakwah ke kalangan para elit quraisy. Menurut keterangan seorang sejarawan yang
bernama Ibnu Ishak, masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu Qohafah ) tak lama kemudian
berhasil digandeng pemuka-pemuka quraisy ke dalam barisan dakwah rasulullah,
antara lain ; Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam , Saad
bin Abi Waqas dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam sahabat inilah yang memiliki peran
penting dalam membentuk generasi assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam
).
b.
Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Peran wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan oleh
rasulullah, karena kaum wanita sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat, bila ini
diperdayakan untuk gerakan dakawah akan menghasilkan hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang
menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang berhasil mendidik putri-putri
Rasulullah , mendukung dakwah beliau. Peran kedua dijalankan oleh Asma binti
Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan hijrah beliau ke Madinah. Dari
kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita terkemuka quraisy.
c.
Dakwah difokuskan pada
pembinaan aqidah.
Pembinaan aqidah pada masa awal risalah difokuskan di
rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil Arqom, di pinggiran
kota Makkah. Inilah tempat pendidikan dan
pengislaman sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah
ini pulalah Umar bin Khattab diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pullalah
sahabat Mus’ab bin Umair dididik rasulullah, yang nantinya sahabat ini
dipercaya rasullah membuka dakwah di kota Yastrib. Kemudian pada fase dakwah
jahriyyah, point-point penting yang mendorong keberhasilan dakwah
rasulullah,antara lain ;
·
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Media pertemuan-pertemuan keluarga dijadikan sarana
rasulullah untuk mengajak kaum kerabatnya yang tergolong kelas pemimpin di mata
masyarakat quraisy. Pada masa ini , berhasil direkrut dua paman rasulullah yang
menjadi pembela dakwah beliau , pertama Abu Thalib , meski belum mau menerima
ajaran Islam , namun inilah palang pintu utama rasulullah dalam menghadapi
intimidasi kaum quraisy. Kedua , Hamzah bin Abdul Mutholib, selain telah menerima ajaran
Islam , beliau inilah yang menjadi palang pintu kedua rasulullah dalam
menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul
Mutholib dari sisi keparajuritan di mata masyarakat quraisy, jelas memperkuat
posisi dakwah rasul di Makkah saat itu.
·
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Media –media umum yang
bisa dipergunakan untuk dakwah tak luput dari perhatian rasulullah dalam
menegakkan dakwah risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah
dipergunakannya momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil
bergabung dalam barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari
Madinah pada musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70
orang dari Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam
perjuangan dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan
sebutan Ba’aitul aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.
·
Dakwah dengan tulisan ( surat )
Rasulullah tidak
meninggalkan peran dunia tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau
ditakdirkan sebagai seorarng yang buta huruf, lewat saran sahabatnya beliau
menggunakan tulisan untuk menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti
beliau mengirim surat kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah.
Diantaranya yang berhasil masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah (
Ethiophia – Afrika ), yang dalam perjalanan dakwah Islam raja Najasyi
kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis menulis inilah yang dikemudian hari
dikembangkan oleh para sahabat beliau dan para tabi’in untuk menyebarkan dakwah
Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di kalangan sahabat dan tabi’in, hampir
semua ulama meninggalkan karya yang bisa dibaca dan diwriskan pada generasi
berikutnya. Itulah beberapa point-point penting yang bisa disajikan dalam
tulisan singkat ini, tentunya tak mungkin kita bahas semua strategi dakwah
rasulullah pada kesempatan ini, karena terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun
yang paling penting bagaimana kita bisa meneladani strategi dakwah beliau , di
era abad informasi ini, guna terus menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.
C.
Reaksi Kaum Quraisy
Terhadap Dakwah Rasulullah Di Mekah
Reaksi kaum Quraisy
terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang
dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan pembesar Quraisy.
Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan berkuasa akan
menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka, tunduk
kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan atau
kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi
kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah saw. Antara lain sebagai berikut.
1. Kemarahan Kaum Quraisy
Kaum Quraisy marah
karena menganggap bahwa ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw.
Menghina tuhan-tuhan berhala mereka.
2. Intimidasi terhadap
Umat Islam
Kaum Quraisy memaksa
budak-budak mereka yang telah masuk Islam untuk kembali kepada agama berhala.
Apabila menolak maka mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat.
3. Mempengaruhi Paman
Rasulullah (abu Thalib)
Beberapa tokoh Quraisy
menemui Abu Thalib dan meminta agar Muhammad menghentikan kegiatannya dalam
menyiarkan Islam. Akan tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan tegas berkata
kepada pamannya,” Demi Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan matahari di
tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini
(menyeru kepada agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku
akan binasa karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
4. Penganiayaan dan
Hijrah ke Habsyah
Kaum Quraisy
melancarkan gangguan dan penghinaan kepada Rasulullah saw. Serta menyiksa
hingga ke luar batas kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya
Muhammad saw. Menganjurkan agar mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang
masyarakatnya banyak menganut Kristen. Raja Habsyah pada saat itu bernama
Najasyi dan dikenal sangat adil.
D.
Substansi dan strategi
dakwah rasulullah saw. Periode mekah
Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah saw.
Periode Mekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut:
1.
Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami Hancurnya moral, seperti tumbuh
suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamar, dan berzina.
2.
Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala
menyembah patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untuk beralih pada Islam yang
hanya menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik.
3.
Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara
manusia.
4.
Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan
segala adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5.
Nabi Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di
antaranya dengan tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.
E.
Hikmah Sejarah Dakwah
Periode Mekah
Hikmah yang dapat
diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekah, antara lain
sebagai berikut:
A. Menyadari
bahwa melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti
akan mendapat pertolongan Allah swt.
B.
Memahami bahwa tugas seseorang rasul hanya
sekadar menyampaikan risalah dari Allah swt. Seorang rasul tidak bisa memberi
petunjuk (hidayah), bahkan kepada keluarga atau orang yang sangat
dicintainya.
C. Memahami
bahwa Allah swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan
atau rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al Baqarah: 214).
D. Memahami
bahwa Nabi Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang
berharga, dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan (QS An
Nahl: 125).
E.
Meneladani Nabi Muhammad saw. yang
bergelar uswatun hasanah. Artinya, Tingkah laku dan amal perbuatan
Rasulullah saw. sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama terhadap ajaran
Islam yang didakwahkannya.
F.
Melalui dakwah Rasulullah saw., umat
manusia, khususnya umat Islam mendapatkan informasi mengenai agama yang diridai
Allah.
G. Melalui
dakwah Islam, Rasulullah saw. memberikan pemahaman tentang hak dan persamaan
derajat antara kaum perempuan dan laki-laki.
H. Islam
menegakkan ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas
perbudakan.
I.
Melalui penghapusan perbudakan, maka
siapapun manusia status derajatnya di mata Allah adalah sama.
F.
Penerapan Sikap Dan
Perilaku
Adapun sikap dan perilaku yang dapat diterapkan antara lain
adalah sebagai berikut :
1.
Membaca dan memahami perjuangan Nabi Saw, dan ikut serta
menyiarkan Islam sebagai tatanan kehidupan manusia agar tercapai tujuan
hidupnya, selamat dan sejahterah di dunia dan akhirat.
2.
Melaksanakan dan melestarikan sunnah Rasulullah yang tidak
bertentangan dengan Al-Quran sesuai dengan kemampuan masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ketika
menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di
waktu Muhammad Saw.
sedang berdiam diri di Gua Hira, Malaikat Jibril datang membawa wahyu dan
menyuruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu surat Al’Alaq ayat 1-5.
Rasulullah Saw adalah
contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah. Keberhasilannya dalam
mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler. Bagaimana tidak,
hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh bangsa Arab dalam
pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi Islam
telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang
mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun
tersebut. Bahasan di seputar
Reaksi kaum Quraisy
terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang dan hal
tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan pembesar Quraisy. Mereka takut
bahwa kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan berkuasa akan menjadi
tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka, tunduk kepada
Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan atau
kekuasaan kepada keluarga Muhammad,yaitu bani Abdul Muthalib. Maka banyak terjadi
pertentangan diantara kaum quraisy.
Banyak cara yang dilakukan rasulullah dengan dakwah yang
awal nya secara sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan ada dakwah dengan
media , tulis-menulis pun dilakukan oleh rasulullah, hingga sekarang
keberhasilan nya adalah islam telah dikenal di seluruh negara d dunia hingga
sampai saat ini !
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan.
Harapan kami dengan Adanya pembahasan yang kami sampaikan ini bisa menjadikan
kita untuk lebih menyadari tingkah laku dan perjuangan Rasulullah SAW dalam berdakwah sehingga bisa
mencontoh nya, Serta
dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami oleh para pembaca. Kritik dan
saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari Dewan Guru dan
para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan atau
kehilafan dalam penyusunan makalah ini,
kami mohon maaf yang sebesar besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Masy’ari,Anwar. Pengantar dasar Pendidikan dan pengajaran Agama Islam,
Surabaya: 1981
H. Rus’an,Lintasan Sejarah Islam dijaman Rasulullah
SAW.,Jakarta.
http://ari2abdillah.wordpress.com/2007/06/25/dakwah-periode-mekah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar