Selasa, 10 Januari 2017

Ulumul Qur'an

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang

            Al-qur’an adalah kalammullah yang diturunkan kepada nabi muhammad lewat perantara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hukum yang mencakup segala hal, baik aqidah, ibadah, etika, mu’amalah dan sebagainya. Selain sebagai sumber ilmu Al Qur’an juga mempunyai ilmu dalam membacanya.
            Begitu besar keagungan Al Qur’an  sampai – sampai dalam membacanyapun harus di sertaiilmu membaca yang di sebut ilmu qiro’at, karena di kawatirkan apabila dalam membaca Al Qur’an tidak di sertai ilmunya akan berakibat berubahnya arti, maksud serta tujuan dalam setiap firman yang tertulis dalam Al Qur’an.

2.      Rumusan Masalah

Mengacu kepada latar belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah dari makalah ni sebagai berikut :

1.      Pengertian Ulumul Qur’an dan Lingkup Bahasannya.
2.      Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an.
3.      Penulisan Kitab-kitab Ulumul Al-Qur’an.

3.      Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini dalah untuk menjelaskan lebih mendalam terhadap rumusan masalah di atas, antara lain :

1.      Menjelaskan Pengertian Ulumul Qur’an dan Lingkup Bahasannya.
2.      Menjelaskan Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an.
3.      Memaparkan Penulisan Kitab-kitab Ulumul Al-Qur’an


BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Ulumul Quran dan Lingkup bahasannya
A.    Pengertian Ulumul Qur’an
            Kata ‘Uluum jamak dari kata ‘ilmu. ‘Ilmu berarti al-fahmu walidraak (“paham dan menguasai”). Kemudian arti kata ini berubah menjadi masalah-masalah yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah. Jadi yang dimaksud dengan ULUUMUL QUR’AN ialah yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan Qur’an, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Qur’an. Terkadang ilmu ini dinamakan juga USUULUT TAFSIIR (“dasar-dasar tafsir”), karena yang dibahas berkaitan dengan beberapa masalah yang harus diketahui oleh seorang mufasir sebagai sandaran dalam menafsirkan Qur’an.

Terdapat berbagai defenisi tentang yang dimaksud dengan Ulumul Qur’an ( ilmu ilmu al-qur’an ) contohnya yaitu : Imam Al-Zarqani dalam kitabnya manahil al-irfan fi ulum al-qur’an merumuskan Ulumul Qur’an sebagai berikut : “Pembahasan-pembahasan masalah yang berhubungan dengan al-qur’an, dari segi turunnya, urut-urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, mukjizatnya, nasikh mansukhnya, dan bantahan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keragu-raguan terhadap al-qur’an dan sebagainya”. Imam Al-Suyuthi dalam kitab itmamu al-dirayah mengatakan, Ulumul Qur’an adalah : “ilmu yang membahas tentang keadaan al-qur’an dari segi turunnya, sanadnya, adabnya, makna – maknanya, baik yang berhubungan dengan lafal-lafalnya maupun yang berhubungan dengan hukum-hukumnya, dan sebagainya”
B.     Ruang Lingkup Ulumul Qur’an
            Dari uraian diatas tersebut tergambar bahwa Ulumul Qur’an adalah ilmu ilmu yang berhubungan dengan berbagai aspek yang terkait dengan keperluan membahas al-qur’an.  Menurut pendapat Subhi al-shalih lebih lanjut menjelaskan bahwa para perintis ilmu al-qur’an adalah sebagai berikut :
1.      Dari kalangan sahabat nabi
2.      Dari kalangan tabi’in di madinah
3.      Dari kalangan tabi’ut tabi’in (generasi ketiga kaum muslimin)
4.      Dan dari generasi-generasi setelah itu.

Para ulama mufasir dari semua kalangan dan generasi-generasi yang tercakup dalam lingkup Uluumul Qur’an menafsirkan Qur’an selalu berpegang pada :

1.      Al-Qur’anul Karim

            Sebab apa yang yang dikemukakan secara global di satu tempat/ayat dijelaskan secara terperinci ditempat/ayat yang lain. Terkadang pula sebuah ayat datang dalam bentuk mutlaq atau umum namun kemudian disusul oleh ayat lain yang membatasi atau mengkhususkannya. Inilah yang dinamakan “Tafsir Qur’an dengan Qur’an”.





2.      Nabi S.A.W

            Mengingat beliaulah yang bertugas untuk menjelaskan Qur’an. Karena itu wajarlah kalau para sahabat bertanya kepada beliau ketika mendapatkan kesulitan dalam memahami sesuatu ayat. Diantara kandungan Qur’an terdapat ayat ayat yang tidak dapat diketahui ta’wilnya kecuali melalui penjelasan Rasulullah. Misalnya rincian tentang perintah dan larangan-Nya serta ketentuan mengenai hukum-hukum yang difardhukan-Nya.

3.      Para Sahabat

            Mengingat para sahabatlah yang paling dekat dan tahu dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Riwayat dari para sahabat yang berasal dari Rasulullah SAW cukup menjadi acuan dalam mengembangkan ilmu-ilmu Qur’an. Dan yang cukup banyak menafsirkan Qur’an seperti empat orang khalifah dan para sahabat lainnya.

4.      Pemahaman dan ijtihad

            Apabila para sahabat tidak mendapatkan tafsiran dalam Qur’an dan tidak pula mendapatkan sesuatu pun yang berhubungan dengan hal itu dari Rasulullah, dan banyak perbedaan-perbedaan dari kalangan sahabat, maka mereka melakukan ijtihad dengan mengerahkan segenap kemampuan nalar. Ini mengingat mereka adalah orang-orang Arab asli yang sangat menguasai bahasa Arab, memahaminya dengan baik dan mengetahui aspek-aspek yang ada didalamnya.

Pada masa kalangan sahabat, tidak ada sedikit pun tafsir / ilmu ilmu tentang Qur’an yang dibukukan, sebab pembukuan baru dilakukan pada abad kedua hijri. Masa pembukuan dimulai pada akhir dinasti Bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah.

C.     Sejarah pertumbuhan ulumul Qur’an
ulumul qur’an adalah ilmu yang membahas tentang al qur’an .dan pada zaman nabi sudah mengenal dasar ulumul qur’an tapi masih ada batasan batasanya ,karena mereka belum membutuhkan generasi ulama sesudahnya,menyenpurnakan seiring kebutuhan umat islam .maka sejarah pertumbuhan dan perkembangan ulumul qur’an di kelompokanbeberapa periode.
A.    ULUMUL QURAN pada MASA RASULULLAH SAW
Embrio awal ulumul quran pada masa ini berupa penafsiran ayat Al-Quran langsung dari Rasulullah SAW kepada para sahabat, begitu pula dengan antusiasime para sahabat dalam bertanya tentang makna suatu ayat, menghafalkan dan mempelajari hukum-hukumnya.

A.    Rasulullah SAW menafsirkan kepada sahabat beberapa ayat.
Dari Uqbah bin Amir ia berkata : " aku pernah mendengar Rasulullah SAW berkata diatas mimbar, "dan siapkan untuk menghadapi mereka kekuatan yang kamu sanggupi (Anfal: 60), ingatlah bahwa kekuatan disini adalah memanah" (HR Muslim)


B.     Antusiasme sahabat dalam menghafal dan mempelajari Al-Quran.
Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman as-sulami, ia mengatakan : " mereka yang membacakan qur'an kepada kami, seperti Ustman bin Affan dan Abdullah bin Mas'ud serta yang lain menceritakan, bahwa mereka bila belajar dari Nabi sepuluh ayat mereka tidak melanjutkannya, sebelum mengamalkan ilmu dan amal yang ada didalamnya, mereka berkata 'kami mempelajari qur'an berikut ilmu dan amalnya sekaligus.'"


C. Larangan Rasulullah SAW untuk menulis selain Qur'an, sebagai upaya menjaga
kemurnian Al-Quran. Dari Abu Saad al- Khudri, bahwa Rasulullah S
AW berkata: Janganlah kamu tulis dari aku; barang siapa menuliskan aku selain qur'an, hendaklah dihapus. Dan ceritakan apayang dariku, dan itu tiada halangan baginya, dan barang siapa sengaja berdusta atas namaku, ia akan menempati tempatnya di api neraka. (HR Muslim)

B.     ULUMUL QURAN MASA KHALIFAH
Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal (embrio) ulumul quran mulai berkembang pesat, diantaranya dengan kebijakan-kebijakan para khalifah sebagaimana berikut :

A.     Khalifah Abu Bakar :dengan Kebijakan Pengumpulan(Penulisan Al-Quran yg pertama yang diprakarsai oleh Umar bin Khottob dan dipegang oleh Zaid bin Tsabit

B.      Kekhalifahan Usman Ra : dengan kebijakan menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf  Imam. Salinan-salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa propinsi. Penulisan mushaf tersebut dinamakan ar-Rosmul 'Usmani yaitu dinisbahkan kepada Usman, dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Qur'an.

C.     kekalifahan Ali Ra : dengan kebijakan perintahnya kepada Abu 'aswad Ad-Du'ali meletakkan kaidah-kaidah nahwu, cara pengucapan yang tepat dan baku dan memberikan ketentuan harakat pada qur'an. ini juga disebut sebagai permulaan Ilmu I'rabil Qur'an.




D.      Penulisan Kitab-kitab Ulumul Qur’an
Orang yang menghubungkan diri dengan gerakan pemikiran islam telah mengambil langkah yang positif dalam membahas kandungan Qur’an dengan metode baru pula, seperti :
- Kitab I’jaazul Qur’an, yang ditulis oleh Mustafa Sadiq ar-Rafi’i.
(Mukjizat)
-
Kitab at-Tibyaan fi ‘uluumil Qur’an, oleh Syaikh Tahir al-Jaza’iri. (penjelasan)
-
Kitab Mabaahisu fi ‘Uluumil Qur’an oleh Dr. Subhi as-Salih. (Pembahasan)

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
           Dari pembahasan yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa,‘Ulumul Qur’an adalah kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an yang mempunyai ruang lingkup pembahasan yang luas. Pertumbuhan dan perkembangan ‘Ulumul Qur’an  menjadi suatu proitas pertama karena  ilmu ini merupakan suatu  Kebutuhan untuk memahami Al-Qur’an dari segi keberadaan dan pemahamannya. Jadi, Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada allah dan kitap Kitab suci ini, sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia semenjak Al-Qur’an diturunkan, terutama terhadap ilmu pengetahuan, peradaban serta pedoman akhlak manusia.
B. Saran
           Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami dengan Adanya pembahasan yang kami sampaikan ini bisa menjadikan kita untuk lebih menyadari bahwa agama islam memiliki khazanah keilmuan yang sangat dalam untuk mengembangkan potensi yang ada di alam ini dan merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan kita, agar kita menjadi seorang muslim yang bijak. sekaligus barpengatahuan yang luas. Serta dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami oleh para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari Dewan Guru dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan atau kehilafan  dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar besarnya.







DAFTAR PUSTAKA
·         http://tausyiahaditya.blogspot.com/2013/04/contoh-kitab-tafsir-dan-metodologi.html
·         http://zulkhulafair.blogspot.com/2013/03/pengertian-ulumul-quran-dan-ruang.html
Zaini,Muhammad,Ulumul Qur’an, Bab 1 (Banda Aceh: Juli 200), Hal.1-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar